Perusahaan Software SAP dari Jerman Bayar Denda Rp3,4 Triliun Akibat Skandal Suap di Indonesia dan Banyak Negara Lain
WASHINGTON - Penajurnal.id | Raksasa perangkat lunak global SAP telah setuju untuk membayar denda lebih dari USD220 juta (Rp3,4 triliun) untuk menyelesaikan tuduhan suap yang melibatkan pejabat pemerintah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Uang dan hadiah tersebut, yang biasanya disalurkan melalui konsultan bisnis luar, dimaksudkan untuk membantu memenangkan bisnis di Afrika Selatan, Indonesia, dan negara lain.
Skandal suap tersebut diduga terjadi setidaknya sejak Desember 2014 hingga Januari 2022. SAP menyatakan telah bekerja sama dengan penyelidik dan merombak kebijakan.
"SAP tetap waspada dalam menjaga standar etika dan kepatuhan tertinggi," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
SAP, yang berkantor pusat di Jerman dan memiliki saham yang terdaftar di Amerika Serikat (AS), merupakan salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia.
Menurut dokumen pengadilan AS , anak perusahaan perusahaan tersebut yang beroperasi di lima negara di Afrika, Azerbaijan dan Indonesia terlibat dalam skema suap, dan "berulang kali" melanggar kebijakan perusahaan yang dimaksudkan untuk mencegah korupsi.
Baca juga: Polri Kawal Deportasi Mitsuhiro Taniguchi Sampai Diterima Polisi Jepang
Di Afrika Selatan, mereka diduga membayar biaya jutaan dolar kepada konsultan, meskipun tidak ada pekerjaan yang dilakukan, dan mendanai perjalanan ke New York untuk pejabat pemerintah, termasuk tamasya golf.
Di Indonesia, mereka juga mendanai wisata belanja dan makan, serta melakukan pembayaran yang lebih eksplisit.
Perintah Komisi Sekuritas dan Bursa mengutip diskusi WhatsApp yang memuat instruksi: "Tujuh puluh juta, dalam lima puluh ribu lembar…Bawalah amplop kosong".
Para pejabat mengatakan SAP – yang dihukum karena melanggar undang-undang AS mengenai suap dan korupsi di Panama pada tahun 2016 – telah gagal melakukan proses untuk mengatasi tingginya risiko masalah tersebut, dan secara tidak akurat mencatat suap sebagai pengeluaran bisnis yang sah.
Melansir BBC, penyelesaian tersebut termasuk denda pidana sebesar USD118,8 juta, menurut Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa, yang bekerja sama dengan pihak berwenang di Afrika Selatan dalam penyelidikan dan mengumumkan kesepakatan tersebut.
Hukuman dikurangi dari tingkat maksimum setelah SAP bekerja sama dengan penyelidik dan bergerak untuk menghukum dan memecat karyawan yang terlibat dalam pembayaran tersebut.
"SAP telah menerima tanggung jawab atas praktik korupsi yang merugikan bisnis jujur yang terlibat dalam perdagangan global," kata Jaksa AS Jessica D. Aber untuk Distrik Timur Virginia, dilansir BBC.
"Kami akan terus mengadili kasus-kasus suap untuk melindungi perusahaan-perusahaan domestik yang mematuhi hukum saat berpartisipasi di pasar internasional," ujar Jessica.
AS mengatakan akan membatalkan tuntutan pidana terhadap perusahaan tersebut setelah tiga tahun jika SAP mematuhi perjanjian yang diumumkan.
Uang dan hadiah tersebut, yang biasanya disalurkan melalui konsultan bisnis luar, dimaksudkan untuk membantu memenangkan bisnis di Afrika Selatan, Indonesia, dan negara lain.
Skandal suap tersebut diduga terjadi setidaknya sejak Desember 2014 hingga Januari 2022. SAP menyatakan telah bekerja sama dengan penyelidik dan merombak kebijakan.
"SAP tetap waspada dalam menjaga standar etika dan kepatuhan tertinggi," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
SAP, yang berkantor pusat di Jerman dan memiliki saham yang terdaftar di Amerika Serikat (AS), merupakan salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia.
Menurut dokumen pengadilan AS , anak perusahaan perusahaan tersebut yang beroperasi di lima negara di Afrika, Azerbaijan dan Indonesia terlibat dalam skema suap, dan "berulang kali" melanggar kebijakan perusahaan yang dimaksudkan untuk mencegah korupsi.
Baca juga: Polri Kawal Deportasi Mitsuhiro Taniguchi Sampai Diterima Polisi Jepang
Di Afrika Selatan, mereka diduga membayar biaya jutaan dolar kepada konsultan, meskipun tidak ada pekerjaan yang dilakukan, dan mendanai perjalanan ke New York untuk pejabat pemerintah, termasuk tamasya golf.
Di Indonesia, mereka juga mendanai wisata belanja dan makan, serta melakukan pembayaran yang lebih eksplisit.
Perintah Komisi Sekuritas dan Bursa mengutip diskusi WhatsApp yang memuat instruksi: "Tujuh puluh juta, dalam lima puluh ribu lembar…Bawalah amplop kosong".
Para pejabat mengatakan SAP – yang dihukum karena melanggar undang-undang AS mengenai suap dan korupsi di Panama pada tahun 2016 – telah gagal melakukan proses untuk mengatasi tingginya risiko masalah tersebut, dan secara tidak akurat mencatat suap sebagai pengeluaran bisnis yang sah.
Melansir BBC, penyelesaian tersebut termasuk denda pidana sebesar USD118,8 juta, menurut Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa, yang bekerja sama dengan pihak berwenang di Afrika Selatan dalam penyelidikan dan mengumumkan kesepakatan tersebut.
Hukuman dikurangi dari tingkat maksimum setelah SAP bekerja sama dengan penyelidik dan bergerak untuk menghukum dan memecat karyawan yang terlibat dalam pembayaran tersebut.
"SAP telah menerima tanggung jawab atas praktik korupsi yang merugikan bisnis jujur yang terlibat dalam perdagangan global," kata Jaksa AS Jessica D. Aber untuk Distrik Timur Virginia, dilansir BBC.
"Kami akan terus mengadili kasus-kasus suap untuk melindungi perusahaan-perusahaan domestik yang mematuhi hukum saat berpartisipasi di pasar internasional," ujar Jessica.
AS mengatakan akan membatalkan tuntutan pidana terhadap perusahaan tersebut setelah tiga tahun jika SAP mematuhi perjanjian yang diumumkan.
Baca juga: Bertemu Kepala Kepolisian Malaysia, Kapolri Bahas PMI Ilegal Hingga Penanganan Covid-19
Editor: Rusmanto
Follow & Subscribe
BERITA POPULER
-
Petugas Bea cukai yang bertugas di pelabuhan Roro telaga punggur terlihat sedang melakukan pemeriksaan keseluruh kendaraan yang hendak menye...
-
Tari lilin dari Minangkabau, Sumbar. (Foto: Istimewa) JAKARTA - Penajurnal.id | Terdapat banyak ragam jenis budaya tari tradisional yan...
-
Batam penajurnal.id -// selama bergulirnya kasus pembunuhan brigadir novriyansah yosua hutabarat oleh Sambo cs di persidangan,pada saat...
-
Rendang cempedak makanan khas Jambi khususnya Kabupaten Kerinci. (Foto: Dok. Facebook/Kt Homemade Sambal) JAMBI - Penajurnal.id | Masakan...
-
Bea Cukai Batam kembali menggagalkan upaya penyelundupan Barang Kena Cukai Hasil Tembakau (BKC HT) tanpa pita cukai melalui jalur laut. Peni...
-
Batam penajurnal.id //– Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri N, SH, SIK, MH yang di wakili oleh Kabagren Polresta Barelang menghad...
-
Batam penajurnal.id // Ketua PEMUDA KARYA NASIONAL (PKN) Kota Batam,jhon ronal M.M angkat bicara terkait maraknya peredaran rokok tanpa cu...
-
Menjelang peringatan Hari Oeang ke-79, Bea Cukai Batam menunjukkan komitmen pengawasan dengan menindak dua kasus dalam satu hari. Pada Rabu ...
-
Sebanyak 13 ruas tol akan mengalami kenaikan tarif selama kuartal I-2024, salah satunya Tol Surabaya-Gempol (Foto: Suparno/detikJatim) JAKAR...
-
Karimun penajurnal.id // Polres Karimun melaksanakan kegiatan strong point yakni melaksanakan pengaturan lalulintas khususnya dipagi hari pa...


No comments:
Post a Comment