FPII Sumut : Kecam Keras Pembakaran Rumah Wartawan, Bukti Mafia Sudah Merasa Kebal Hukum
PENAJURNAL.COM Medan, Sumut – Pembakaran Rumah milik Sabarsyah (65) di Jalan Bantara Raya, Lingkungan XII Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota sengaja dibakar Orang Tidak Dikenal (OTK), pada Minggu (13/6/2O21) dini hari sekira pukul 00.05 WIB.
Menurut Sabarsyah yang dulunya berprofesi sebagai wartawan memiliki 2 orang puteranya saat ini juga berprofesi sebagai wartawan di media harian. Dan menurut penuturannya bahwa rumahnya sudah 2 kali dibakar OTK begitu juga dengan rumah anaknya setahun lalu juga sempat dibakar orang tetapi baik pelaku pembakaran rumah anaknya maupun rumah miliknya sampai saat ini pelakunya belum juga terungkap.
Informasi yang berhasil dihimpun bahwa kedua putera Pak Sabarsyah kerap kali mberitakan Kasus Judi yang saat ini lagi Marak di Sumatera Utara khususnya di Kota Binjai sekitarnya
Menanggapi hal ini ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Sumut Bung Muhammad Arifin sangat mengecam kejadian ini, Selasa (15/06)
“Saya sangat mengecam kejadian pembakaran rumah wartawan, apalagi dalam kasus ini bukan hanya meniat membakar rumahnya saja, melainkan berniat juga membunuh penghuni rumahnya. Dimana kejadian pembakaran tersebut dilakukan pada waktu tengah malam disaat penghuni rumah saat tidur, nah jelas mau dibunuh juga penghuni rumahnya”
“Ini salah satu bukti bahwa para mafia sudah tidak takut untuk melakukan tindakan kriminal. Selain melakukan tidakan kriminal judi yang sebelumnya merasa nyaman menjalankan prakteknya, juga sudah berani melakukan tindakan kriminal yang berniat mencabut nyawa orang jika usaha judinya selalu diusik dalam pemberitaan”
“Sekarang zaman nampaknya sudah terbalik, Wartawan yang menjalankan profesinya dilindungi UU no. 40 Tahun 1999 tentang Pers kenyataannya saat ini jiwanya pun sudah terancam bahkan bukan hanya sebatas dirinya melainkan keluarganya juga terancam”
“Sementara para mafia pelaku tindakan kriminal, melakukan tindakan dengan cara premanisme, yang menurut Undang-undang merupakan tindakan melawan hukum malah bisa melakukan aksinya dengan nyaman. Bahkan melakukan teror kepada wartawan sampai dengan melakukan tindakan yang bisa membuat kerugian material bahkan kehilangan nyawa wartawan dan kerluarganya”
“Jadi sebenarnya sudah cukup jelas, yang semestinya dilindungi itu adalah wartawan dan bukan mafia pelaku tindakan kriminal. Tetapi kenyataannya diapangan malah terbalik, tidak bisa dipungkiri kalau saat ini tidak pernah ada ditangkapnya para mafia judi bahkan lokasi perjudiannya sampai dikenal dengan istilah Las Vegas. Akhirnya para mafia judi tersebut tetap nyaman melaksanakan prakteknya. Sementara yang ditangkap hanya pemain judi kelas bawah saja”.
“Profesi wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik selalu menekankan pada kode etik. Dan mempublikasikan suatu berita berdasarkan apa yang dilihat, yang didengar, ada buktinya dan bisa dibuktikan, lalu di publikasikan, Semua itu dilakukan untuk menghindari pemberitaan HOAX”.
“Jadi para mafia judi khususnya di Sumatera Utara merasa gerah dengan seringnya diberitakan praktek judinya melalui media. Akhirnya melakukan tindakan kriminal yang mengancam jiwa wartawan”.
Aneh rasanya, duluan Para Mafia judi melakukan tindakan yang merugikan dan melanggar Undang-undang kepada wartawan dan bukannya pihak kepolisian yang duluan melakukan perlindungan kepada wartawan dan mengusut tuntas pemberitaan (Judi) yang diberitakan wartawan sampai menangkap para mafia judinya.
Saya mohon kepada Kapolri Jenderal Listiyo Sigit, jika masih menganggap bahwa Hukum merupakan Panglima tertinggi di NKRI, tolong usut tuntas kasus pembakaran rumah wartawan yang dibinjai. Tangkap aktor utama terkait kasus pembakaran rumah wartawan, mana tau terlibat pula oknum nakal dari Pemerintah dalam mengamankan praktek judi milik para mafia sehingga mulus berjalan dan bahkan berani melakukan tindakan kriminal yang berniat menghilangkan nyawa orang. Salam sehat
(Sumber : FPII Setwil Sumut)
Redaksi.
Follow & Subscribe
BERITA POPULER
-
Petugas Bea cukai yang bertugas di pelabuhan Roro telaga punggur terlihat sedang melakukan pemeriksaan keseluruh kendaraan yang hendak menye...
-
Bea Cukai Batam kembali menggagalkan penyelundupan melalui jalur laut. Pada Selasa (28/10) sore, Tim Patroli Laut BC 10029 melakukan penegah...
-
Batam penajurnal.id -// selama bergulirnya kasus pembunuhan brigadir novriyansah yosua hutabarat oleh Sambo cs di persidangan,pada saat...
-
Tanjungpinang, penajurnal.id //- Polsek Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang menggelar bakti sosial dengan membagikan 30 paket sembako p...
-
Kasus Dugaan Lelang lahan fiktif yang dilakukan oleh BRI Cabang Tanjung Jabung Barat, kembali memanas pasalnya semenjak memenangkan lelang p...
-
Kadiv Humas Polri, Lurah Petamburan Gagal di Mintai Keterangan karena Positif Covid-19 PENAJURNAL.COM JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Ir...
-
Rendang cempedak makanan khas Jambi khususnya Kabupaten Kerinci. (Foto: Dok. Facebook/Kt Homemade Sambal) JAMBI - Penajurnal.id | Masakan...
-
Menjelang peringatan Hari Oeang ke-79, Bea Cukai Batam menunjukkan komitmen pengawasan dengan menindak dua kasus dalam satu hari. Pada Rabu ...
-
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/1/2024). (Foto: ANTARA/Mentari Dwi...
-
Tari lilin dari Minangkabau, Sumbar. (Foto: Istimewa) JAKARTA - Penajurnal.id | Terdapat banyak ragam jenis budaya tari tradisional yan...


No comments:
Post a Comment